Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2020

Entri yang Diunggulkan

99. Az-Zalzalah 1 - 8 (Guncangan)

99. Az-Zalzalah 1 - 8 (Guncangan)
اِذَا زُلْزِلَتِ الْاَرْضُ زِلْزَالَهَاۙ Apabila bumi diguncangkan dengan guncangan yang dahsyat, Dalam ayat ini, Allah mengungkapkan bahwa bumi bergeletar dan berguncang sedahsyat-dahsyatnya, sebagaimana diterangkan firman Allah dalam ayat lain:Wahai manusia! Bertakwalah kepada Tuhanmu; sungguh, guncangan (hari) Kiamat itu adalah suatu (kejadian) yang sangat besar. (al-hajj/22: 1)Apabila bumi diguncangkan sedahsyat-dahsyatnya. (al-Waqi'ah/56: 4).Keterangan ini menunjukkan tentang dahsyatnya keadaan ketika itu. Hal itu dimaksudkan untuk menarik perhatian orang-orang kafir agar memikirkan dan merenungkannya. Seakan-akan dikatakan kepada mereka bahwa apabila bumi sebagai benda padat bisa bergeletar dengan dahsyat pada hari itu, maka mengapa mereka sendiri tidak mau sadar dari kelalaian dengan meninggalkan kekafirannya. وَاَخْرَجَتِ الْاَرْضُ اَثْقَالَهَاۙ dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung)nya, Dalam ayat ini, Allah menyatakan bahwa pada hari te

99. Az-Zalzalah 1 - 8 (Guncangan)

99. Az-Zalzalah 1 - 8 (Guncangan)
اِذَا زُلْزِلَتِ الْاَرْضُ زِلْزَالَهَاۙ Apabila bumi diguncangkan dengan guncangan yang dahsyat, Dalam ayat ini, Allah mengungkapkan bahwa bumi bergeletar dan berguncang sedahsyat-dahsyatnya, sebagaimana diterangkan firman Allah dalam ayat lain:Wahai manusia! Bertakwalah kepada Tuhanmu; sungguh, guncangan (hari) Kiamat itu adalah suatu (kejadian) yang sangat besar. (al-hajj/22: 1)Apabila bumi diguncangkan sedahsyat-dahsyatnya. (al-Waqi'ah/56: 4).Keterangan ini menunjukkan tentang dahsyatnya keadaan ketika itu. Hal itu dimaksudkan untuk menarik perhatian orang-orang kafir agar memikirkan dan merenungkannya. Seakan-akan dikatakan kepada mereka bahwa apabila bumi sebagai benda padat bisa bergeletar dengan dahsyat pada hari itu, maka mengapa mereka sendiri tidak mau sadar dari kelalaian dengan meninggalkan kekafirannya. وَاَخْرَجَتِ الْاَرْضُ اَثْقَالَهَاۙ dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung)nya, Dalam ayat ini, Allah menyatakan bahwa pada hari te

100. Al-'Adiyah 1 - 11 (Kuda Perang Yang Berlari Kencang)

100. Al-'Adiyah 1 - 11 (Kuda Perang Yang Berlari Kencang)
وَالْعٰدِيٰتِ ضَبْحًاۙ Demi kuda perang yang berlari kencang terengah-engah, Allah bersumpah dengan kuda perang yang memperdengarkan suaranya yang gemuruh. Kuda-kuda yang memancarkan bunga api dari kuku kakinya karena berlari kencang. Kuda-kuda yang menyerang di waktu subuh untuk menyergap musuh di waktu mereka tidak siap siaga. Karena kencangnya lari kuda itu, debu-debu jadi beterbangan. Allah menyatakan bahwa kuda yang menyerang itu tiba-tiba berada di tengah-tengah musuh sehingga menyebabkan mereka panik.Allah bersumpah dengan kuda dan sifat-sifatnya dalam suasana perang bertujuan untuk membangkitkan semangat perjuangan di kalangan orang-orang Mukmin. Sudah selayaknya mereka bersifat demikian dengan membiasakan diri menunggang kuda dengan tangkas untuk menyerbu musuh. Mereka juga diperintahkan agar selalu siap siaga untuk terjun ke medan pertempuran bila genderang perang memanggil mereka untuk menghancurkan musuh yang menyerang, sebagaimana Allah berfirman:Dan persiapkanlah denga

101. Al-Qari'ah 1 - 11 (Hari Kiamat)

101. Al-Qari'ah 1 - 11 (Hari Kiamat)
اَلْقَارِعَةُۙ Hari Kiamat, Dalam ayat ini, Allah menyebutkan kata al-qari'ah, yaitu salah satu nama hari Kiamat, seperti al-haqqah, as-sakhkhah, ath-thammah, dan al-Gasyiyah. Hari Kiamat itu juga disebut al-qari'ah karena ia menggetarkan hati setiap orang akibat kedahsyatannya. Kata al-qari'ah juga digunakan untuk menyebut suatu bencana hebat. Allah berfirman:Dan orang-orang kafir senantiasa ditimpa bencana disebabkan perbuatan mereka sendiri. (ar-Ra'd/13: 31)Maksudnya mereka ditimpa malapetaka hebat yang mengetuk hati mereka dan menyakiti tubuh mereka, sehingga mereka mengeluh karenanya. مَا الْقَارِعَةُ ۚ Apakah hari Kiamat itu? Dalam ayat ini Allah mengulang kata al-qari'ah dalam bentuk pertanyaan untuk meminta perhatian agar manusia memahami karena dahsyatnya kejadian hari Kiamat dan huru-hara yang membuat hati kecut, sehingga sulit menggambarkannya dengan tepat dan sulit mengetahui dengan sebenarnya. وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا الْقَارِعَةُ ۗ Dan tahukah

102. At-Takasur 1 - 8 (Bermegah-megahan)

102. At-Takasur 1 - 8 (Bermegah-megahan)
اَلْهٰىكُمُ التَّكَاثُرُۙ Bermegah-megahan telah melalaikan kamu, Dalam ayat ini, Allah mengungkapkan bahwa manusia sibuk bermegah-megahan dengan harta, teman, dan pengikut yang banyak, sehingga melalaikannya dari kegiatan beramal. Mereka asyik dengan berbicara saja, teperdaya oleh keturunan mereka dan teman sejawat tanpa memikirkan amal perbuatan yang bermanfaat untuk diri dan keluarga mereka.Diriwayatkan dari Mutharrif dari ayahnya, ia berkata:Saya menemui Nabi saw ketika beliau sedang membaca al-hakumut-takatsur, beliau bersabda, "Anak Adam berkata, 'Inilah harta saya, inilah harta saya. Nabi bersabda, "Wahai anak Adam! Engkau tidak memiliki dari hartamu kecuali apa yang engkau makan dan telah engkau habiskan, atau pakaian yang engkau pakai hingga lapuk, atau yang telah kamu sedekahkan sampai habis." (Riwayat Muslim) Diriwayatkan pula bahwa Nabi saw bersabda:Seandainya anak Adam memiliki satu lembah harta, sungguh ia ingin memiliki dua lembah harta, dan seandai

103. Al-'Ashar 1 - 3 (Masa/ Waktu 'Ashar)

103. Al-'Ashar 1 - 3 (Masa/ Waktu 'Ashar)
وَالْعَصْرِۙ Demi masa, Dalam ayat ini, Allah bersumpah dengan masa yang terjadi di dalamnya bermacam-macam kejadian dan pengalaman yang menjadi bukti atas kekuasaan Allah yang mutlak, hikmah-Nya yang tinggi, dan Ilmu-Nya yang sangat luas. Perubahan-perubahan besar yang terjadi pada masa itu sendiri, seperti pergantian siang dengan malam yang terus-menerus, habisnya umur manusia, dan sebagainya merupakan tanda keagungan Allah.Dalam ayat lain, Allah berfirman:Dan sebagian dari tanda-tanda kebesaran-Nya ialah malam, siang, matahari, dan bulan. (Fussilat/41: 37)Apa yang dialami manusia dalam masa itu dari senang dan susah, miskin dan kaya, senggang dan sibuk, suka dan duka, dan lain-lain menunjukkan secara gamblang bahwa bagi alam semesta ini ada pencipta dan pengaturnya. Dialah Tuhan yang harus disembah dan hanya kepada-Nya kita memohon untuk menolak bahaya dan menarik manfaat. Adapun orang-orang kafir menghubungkan peristiwa-peristiwa tersebut hanya kepada suatu masa saja, sehingga m

104. Al-Humazah 1 - 9 (Pengumpat)

104. Al-Humazah 1 - 9 (Pengumpat)
وَيْلٌ لِّكُلِّ هُمَزَةٍ لُّمَزَةٍۙ Celakalah bagi setiap pengumpat dan pencela, Dalam ayat ini, Allah mengancam bahwa kemurkaan dan azab-Nya akan ditimpakan kepada setiap orang yang mengumpat, mencela, dan menyakiti mereka baik di hadapan maupun di belakang mereka. Firman Allah:Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat, Maha Penyayang. (al-hujurat/49: 12) ۨالَّذِيْ جَمَعَ مَالًا وَّعَدَّدَهٗۙ yang mengumpulkan harta dan menghitung-hitungnya, Ayat ini menerangkan bahwa orang yang menimbun harta juga diancam neraka karena memperkaya diri sendiri serta selalu menghitung-hitung harta kekayaannya. Hal itu ia lakukan karena sanga

105. Al-Fil 1 - 5 (Gajah)

105. Al-Fil 1 - 5 (Gajah)
اَلَمْ تَرَ كَيْفَ فَعَلَ رَبُّكَ بِاَصْحٰبِ الْفِيْلِۗ Tidakkah engkau (Muhammad) perhatikan bagaimana Tuhanmu telah bertindak terhadap pasukan bergajah? Dalam surah ini, Allah mengingatkan Nabi Muhammad dan pengikutnya dengan suatu peristiwa yang menunjukkan betapa besarnya kekuasaan Allah. Peristiwa itu adalah penyerbuan tentara gajah yang dipimpin oleh panglima Abrahah dari Yaman untuk menundukkan penduduk Mekah dan meruntuhkan Ka'bah. Akan tetapi, Allah membinasakan mereka sebelum maksud yang jahat itu tercapai. Peristiwa Gajah adalah suatu peristiwa yang paling terkenal di kalangan bangsa Arab, sehingga peristiwa ini mereka jadikan patokan tanggal bagi peristiwa-peristiwa lainnya.Kesimpulan riwayatnya adalah bahwa seorang panglima perang yang berkuasa di Yaman ingin menguasai Ka'bah dan menghancurkannya, dengan maksud melarang orang-orang Arab mengerjakan haji ke Ka'bah. Lalu bala tentaranya bergerak menuju Ka'bah disertai beberapa ekor gajah untuk menakut-na

106. Quraisy 1 - 4 (Suku Quraisy)

106. Quraisy 1 - 4 (Suku Quraisy)
لِاِيْلٰفِ قُرَيْشٍۙ Karena kebiasaan orang-orang Quraisy, Syarat pertama ini diambil dari kalimat li ilaf yang artinya: 1. Karena kebiasaan 2. Memelihara nama baik, yang diambil dari kalimat Quraisy sebab suku atau kabilah Quraisy itu termasuk kabilah yang paling mulia yang nantinya melahirkan Nabi Muhammad. Maka seorang pedagang pun harus selalu memelihara nama baiknya sehingga dapat kepercayaan yang penuh dari sekalian langganannya, karena tidak pernah dusta atau menipu, tidak pernah menyalahi janji atau menimbun barang-barang yang dibutuhkan oleh rakyat dan lain-lain. 3. Mengadakan misi perniagaan ke luar daerahnya, bahkan ke luar negeri untuk melebarluaskan daerah lingkungan perniagaannya dan syarat ini diambil dari kalimat rihlah yang artinya bepergian. Seorang pedagang tidak akan maju jika tidak mengadakan misi perniagaan ke luar daerahnya. 4. Memperhatikan situasi keadaan yang menguntungkan. Ia harus memperhatikan iklim, situasi, dan kondisi tempat di sekitarnya. S

107. Al-Ma'un 1 - 7 (Barang Yang Berguna)

107. Al-Ma'un 1 - 7 (Barang Yang Berguna)
اَرَءَيْتَ الَّذِيْ يُكَذِّبُ بِالدِّيْنِۗ Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama? Dalam ayat ini, Allah menghadapkan pertanyaan kepada Nabi Muhammad, "Apakah engkau mengetahui orang yang mendustakan agama dan yang dimaksud dengan orang yang mendustakan agama?" Pertanyaan ini dijawab pada ayat-ayat berikut. فَذٰلِكَ الَّذِيْ يَدُعُّ الْيَتِيْمَۙ Maka itulah orang yang menghardik anak yatim, Allah lalu menjelaskan bahwa sebagian dari sifat-sifat orang yang mendustakan agama ialah orang-orang yang menolak dan membentak anak-anak yatim yang datang kepadanya untuk memohon belas-kasihnya demi kebutuhan hidupnya. Penolakannya itu sebagai penghinaan dan takabur terhadap anak-anak yatim itu. وَلَا يَحُضُّ عَلٰى طَعَامِ الْمِسْكِيْنِۗ dan tidak mendorong memberi makan orang miskin. Allah menegaskan lebih lanjut sifat pendusta itu, yaitu dia tidak mengajak orang lain untuk membantu dan memberi makan orang miskin. Bila tidak mau mengajak orang memberi makan dan memba

108. Al-Kautsar 1 - 3 (Pemberian Yang Banyak)

108. Al-Kautsar 1 - 3 (Pemberian Yang Banyak)
اِنَّآ اَعْطَيْنٰكَ الْكَوْثَرَۗ Sungguh, Kami telah memberimu (Muhammad) nikmat yang banyak. Dalam ayat ini, Allah menerangkan bahwa Dia telah memberi Nabi Muhammad nikmat dan anugerah yang tidak dapat dihitung banyaknya dan tidak dapat dinilai tinggi mutunya, walaupun (orang musyrik) memandang hina dan tidak menghargai pemberian itu disebabkan kekurangan akal dan pengertian mereka. Pemberian itu berupa kenabian, agama yang benar, petunjuk-petunjuk dan jalan yang lurus yang membawa kepada kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat.  Orang-orang musyrik di Mekah dan orang-orang munafik di Medinah mencemoohkan dan mencaci-maki Nabi saw sebagai berikut: 1.Pengikut-pengikut Muhammad saw terdiri dari orang-orang biasa yang tidak mempunyai kedudukan. Kalau agama yang dibawanya itu benar, tentu yang menjadi pengikut-pengikutnya orang-orang mulia yang berkedudukan di antara mereka. Ucapan ini bukanlah suatu keanehan, karena kaum Nuh juga dahulu kala telah menyatakan yang demikian kepada

109. Al-Kafirun 1 - 6 (Orang-orang Kafir)

109. Al-Kafirun 1 - 6 (Orang-orang Kafir)
قُلْ يٰٓاَيُّهَا الْكٰفِرُوْنَۙ Katakanlah (Muhammad), “Wahai orang-orang kafir! لَآ اَعْبُدُ مَا تَعْبُدُوْنَۙ aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah, Dalam ayat-ayat ini, Allah memerintahkan Nabi Muhammad agar menyatakan kepada orang-orang kafir bahwa "Tuhan" yang mereka sembah bukanlah "Tuhan" yang ia sembah, karena mereka menyembah "Tuhan" yang memerlukan pembantu dan mempunyai anak atau menjelma dalam suatu bentuk atau dalam sesuatu rupa atau bentuk-bentuk lain yang mereka dakwakan. Sedang Nabi saw menyembah Tuhan yang tidak ada tandingan-Nya dan tidak ada sekutu bagi-Nya; tidak mempunyai anak dan istri. Akal tidak sanggup menerka bagaimana Dia, tidak ditentukan oleh tempat dan tidak terikat oleh masa, tidak memerlukan perantaraan dan tidak pula memerlukan penghubung.nnMaksud pernyataan itu adalah terdapat perbedaan sangat besar antara "Tuhan" yang disembah orang-orang kafir dengan "Tuhan" yang disembah Nabi Muhammad.

110. An-Nasr 1 - 3 (Pertolongan)

110. An-Nasr 1 - 3 (Pertolongan)
اِذَا جَاۤءَ نَصْرُ اللّٰهِ وَالْفَتْحُۙ Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan, Dalam ayat-ayat ini, Allah memerintahkan apa yang harus dilakukan Nabi Muhammad pada saat pembebasan Mekah, yaitu apabila ia telah melihat pertolongan Allah terhadap agama-Nya telah tiba, dengan kekalahan orang-orang musyrik dan kemenangan di pihak Nabi, dan melihat pula orang-orang masuk agama Allah beramai-ramai dan berduyun-duyun, bukan perseorangan sebagaimana halnya pada permulaan dakwah.Orang-orang Arab berkata, "Manakala Muhammad menang atas penduduk Mekah yang mana Allah telah selamatkan mereka dari pasukan bergajah, maka kalian tidak berdaya melawannya." Akhirnya mereka masuk Islam berduyun-duyun, berkelompok-kelompok dan satu kelompok 40 orang. وَرَاَيْتَ النَّاسَ يَدْخُلُوْنَ فِيْ دِيْنِ اللّٰهِ اَفْوَاجًاۙ dan engkau melihat manusia berbondong-bondong masuk agama Allah, Dalam ayat-ayat ini, Allah memerintahkan apa yang harus dilakukan Nabi Muhammad pada saat pe

111. Al-Lahab 1 - 5 (Api Yang Bergejolak)

111. Al-Lahab 1 - 5 (Api Yang Bergejolak)
تَبَّتْ يَدَآ اَبِيْ لَهَبٍ وَّتَبَّۗ Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan benar-benar binasa dia! Dalam ayat ini Allah menerangkan bahwa Abu Lahab akan rugi dan binasa dan kata-kata ini sebagai kutukan dari Allah baginya. Binasa pada kedua belah tangannya karena tangan adalah alat bekerja dan bertindak. Bila kedua belah tangan seseorang telah binasa, berarti ia telah binasa.Dikatakan Abu Lahab, padahal namanya Abdul-'Uzza, karena ia berwajah tampan menawan. Namun para ulama berpendapat bahwa dikatakan Abu Lahab karena ia pasti menjadi penghuni neraka yang bergejolak apinya. Hal itu seperti orang komunis memilih syiar merah dan golongan kiri karena golongan kiri adalah ashabusy-syimal.Permulaan ayat ini adalah kutukan atas kebinasaan Abu Lahab dan penutupnya adalah sebagai keterangan dari Allah bahwa kutukan tersebut telah terbukti dan Abu Lahab pasti rugi di dunia dan di akhirat.Ketika ayat tabbat yadA abi lahabin watabba turun, Ummu Jamil al-'AurA (wanita yang sebelah mat

112. Al-Ikhlas 1 - 4 (Ikhlas)

112. Al-Ikhlas 1 - 4 (Ikhlas)
قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ Katakanlah (Muhammad), "Dialah Allah, Yang Maha Esa". Pada ayat ini, Allah menyuruh Nabi Muhammad menjawab pertanyaan orang-orang yang menanyakan tentang sifat Tuhannya, bahwa Dia adalah Allah Yang Maha Esa, tidak tersusun dan tidak berbilang, karena berbilang dalam susunan zat berarti bahwa bagian kumpulan itu memerlukan bagian yang lain, sedang Allah sama sekali tidak memerlukan suatu apa pun. Keesaan Allah itu meliputi tiga hal: Dia Maha Esa pada Zat-Nya, Maha Esa pada sifat-Nya dan Maha Esa pada perbuatan-Nya.Maha Esa pada zat-Nya berarti zat-Nya tidak tersusun dari beberapa zat atau bagian. Maha Esa pada sifat-Nya berarti tidak ada satu sifat makhluk pun yang menyamai-Nya dan Maha Esa pada perbuatan-Nya berarti Dialah yang membuat semua perbuatan sesuai dengan firman-Nya:Sesungguhnya urusan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu Dia hanya berkata kepadanya, "Jadilah!" Maka jadilah sesuatu itu. (Yasin/36 : 82) اَللّٰهُ الصَّمَدُۚ Al

113. Al-Falaq 1- 5 (Waktu Subuh)

113. Al-Falaq 1- 5 (Waktu Subuh)
قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ الْفَلَقِۙ Katakanlah, “Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh (fajar), Dalam ayat-ayat berikut ini, Allah memerintahkan kepada Nabi Muhammad dan seluruh kaum Muslimin supaya selalu berlindung kepada Tuhan Pencipta semua makhluk agar terpelihara dari segala macam kejahatan atau akibat kejahatan yang ditimbulkan oleh makhluk-makhluk yang telah diciptakan-Nya. مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَۙ dari kejahatan (makhluk yang) Dia ciptakan, Dalam ayat-ayat berikut ini, Allah memerintahkan kepada Nabi Muhammad dan seluruh kaum Muslimin supaya selalu berlindung kepada Tuhan Pencipta semua makhluk agar terpelihara dari segala macam kejahatan atau akibat kejahatan yang ditimbulkan oleh makhluk-makhluk yang telah diciptakan-Nya. وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ اِذَا وَقَبَۙ dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, Kemudian Allah menerangkan bahwa sebagian makhluk-Nya sering menimbulkan kejahatan pada waktu malam bila segala sesuatu telah diliputi oleh kegelapa

114. An-Nas 1 - 6 (Manusia)

114. An-Nas 1 - 6 (Manusia)
قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِۙ Katakanlah, "Aku berlindung kepada Tuhannya manusia, Dalam ayat ini, Allah memerintahkan Nabi Muhammad termasuk pula di dalamnya seluruh umatnya agar memohon perlindungan kepada Tuhan yang menciptakan, menjaga, menumbuhkan, mengembangkan, dan menjaga kelangsungan hidup manusia dengan nikmat dan kasih sayang-Nya serta memberi peringatan kepada mereka dengan ancaman-ancaman-Nya. مَلِكِ النَّاسِۙ Raja manusia, Allah menjelaskan bahwa Tuhan yang mendidik manusia itu adalah yang memiliki dan yang mengatur semua syariat, yang membuat undang-undang, peraturan-peraturan, dan hukum-hukum agama. Barang siapa yang mematuhinya akan berbahagia hidup di dunia dan di akhirat. اِلٰهِ النَّاسِۙ sembahan manusia, Allah menambah keterangan tentang Tuhan pendidik manusia ialah yang menguasai jiwa mereka dengan kebesaran-Nya. Mereka tidak mengetahui kekuasaan Allah itu secara keseluruhan, tetapi mereka tunduk kepada-Nya dengan sepenuh hati dan mereka tida